Teks Puisi Tanah Air dan Tanah Pusaka
TANAH AIR
Linus Suryadi AG
Kumbokarno
(Inilah cukilan cerita Ramayana
Lambang kesetian ksatria Negara)
Akulah ksatria Penglebur bongso
Satu wilayah kerajaan Alengka
Dibawah kuasa Prabu Rahwana
Abangku, raja berilmu Pancasona
Sungguh pun wajahku gandarwo
Ku terima wujud, kupunya budi
Dan pada setiap cobaan hidup
‘’sadumuk bathuk senyari bumi’’
Berhadapan dengan Prabu Rama
Serta barisan Riwanda
Tapi bukan karena Sinta
Sepi tan pamrih, aku berjaga:
-right or wrong my country –
(demi kejayaan bangsa dan Negara
Pengorbanan adalah segala- galanya)
(dari:’’pendakian’Suara Karya, Mei1979, di kutip dengan tanbahan bait
Prolong dan dan bait epilong khusus untuk kegiatan pramuka oleh penyuting-KS).
Asmara Nosa
Pandanglah disana
Sampai keladang tanah pusaka
Beralun berirama
Batang nyiur tegak melambai
Daun nipah menggapai-gapai
Angin berhembus lemah gemulai
Sejuk dan permai
Balik ladang dan sawah
di belakang danau dan lembah
adalah gunung tinggi menjulang
di selaput awan tinggi melayang
dari jauh nempak hitam kebiruan
sungguh elok menyentuh jiwa
indahnya alam pusaka Indonesia
Ditepi pantai perau berbanjar
suara gelombang berdesar–desar
menyeru kita jangan lalai belajar
demi hari esok yang berbinar
KUTEMUKAN JEJAK-MU
Seperti kata ibukku,
Kan kutemukan jejakMu,Tuhanku
Pada dini pagi, saat matahari menyapaku
Dan saat rembulan memundar di langit biru
Kutemukan lagi tampakMu, Sang Maha Pencipta
Dalam gerak gelombang samudera
Pada gejolah kawah gunung api dan gelegah gempa
Betapa dasyat dayaMu memutar roda-roda semesta
1956 (dari karya penyair brunai dalam buku esei sajak sajak dalam salam 1956 di terjemahkan dan disabur bebas utk. Kegiatan pramuka oleh penyuting–ks)